Kadis Pendidikan Berdalih Ngantuk, 500 Guru Honorer yang Setor Lulus P3K

topmetro.news – Kericuhan pengumuman kelulusan honorer P3K membuat ribuan guru-guru honorer di Kabupaten Langkat menangis.

Betapa tidak, ribuan guru honor yang selama mengikuti ujian dan verifikasi untuk menjadi honorer P3K hingga memfokuskan fikiran untuk belajar hingga memiliki nilai tinggi, tapi tidak dapat menjamin lulus. Sebab, masih ada ujian “lokal” yang sudah diatur serta disepakati oleh Dinas Pendidikan dan BKD Langkat.

Ribuan guru honor yang lulus passing grade pengumuman Computer Assisted Test (CAT) BKN, diduga digagalkan Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Langkat melalui penilaian Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) yang tidak diketahui dasar landasan penilaiannya.

Bahkan para pejuang pendidikan yang berstatus honer sudah lebih 10 tahun mengabdi menjadi guru itu mengaku tidak pernah mengikuti SKTT sebagaimana yang di syaratkan Dinas Pendidikan dan BKD Langkat.

Bahkan, sebelum diumumkan, sejumlah Kepala Sekolah diperintahkan Kadis Pendidikan Kabupaten Langkat DR.Saiful Abdi untuk bergerilya mendatangi guru-guru honorer menawarkan harapan kelulusan SKTT jika bersedia menyerahkan “pelicin” antara Rp40 juta hingga Rp 80 juta per guru.

Para guru yang yakin lulus karena memperoleh nilai CAT tinggi yang tertera dalam sertifikat, menolak untuk memberikan uang pelicin. Ironis, ujian SKTT tidak pernah mereka jalani, tapi nilai mereka malah menjadi berkurang drastis ditelan siluman.

Informasi yang diterima Topmetro, ada sekitar 500 guru honor yang dinyatakan lulus menjadi honorer P3K. Padahal, mayoritas para guru honorer yang dinyatakan lulus tersebut memiliki nilai rendah dan lama mengajar masih di bawah 5 tahun.

Kadis Pendidikan Langkat DR.H.Saiful Abdi SH SE MPd didepan para guru honor yang meluapkan kekecewaan dengan cara melakukan aksi mengakui dirinya mengantuk saat memberikan penilaian sampai jam 01 malam dan menyalahkan aplikasi.

“Bayangkan, saya memeriksa hasil penilaian tersebut sampai jam 00.00 WIB. Saat itu terus saya lanjutkan hingga jam 01.00 malam. Saya yakin guru-guru yang lulus itu dan guru-guru honor yang ada di sini memperoleh nilai tinggi. Tapi saya gak tau kesalahan aplikasinya dimana,” ujar Saiful yang disambut sorakan “Huuu” para guru honor.

Para guru honor yang merasa kecewa dan menangis menceritakan jika mereka sebelumnya dimintai uang oleh Kepala Sekolah dimana mereka mengajar.

Guru honorer itu menceritakan jika sang Kasek mengatakan jika mereka disuruh Kepala Dinas Pendidikan apabila ingin dibantu harus menyerahkan sejumlah uang.

“Tapi saya dan kawan-kawan lain gak mau kasih. Yang dari mana sebesar itu? Padahal nilai kami tinggi. Terus apa fungsi sertifikat penilaian CAT dari BKN yang kami miliki ini?” ujar beberapa guru honor sambil terisak.

Para guru honor tersebut berharap agar Kejaksaan Negeri Langkat harus memeriksa Kadis Pendidikan dan BKD Langkat.

“Diantara kekecewaan kami ini, kami merasa terzolimi. Kami minta Kejaksaan mampu mengusut tuntas dugaan pungli dana untuk kelulusan ujian SKTT yang juga siluman. Kami minta periksa Kadis Pendidikan dan BKD Langkat,” harap mereka.

Dalam kesempatan itu, beberapa guru tersebut menyebutkan ada beberapa rekan mereka yang nilainya tinggi dan sudah menyetor Rp45 juta. Ternyata tidak lulus dengan alasan kelebihan kuota.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Langkat DR. H. Saiful Abdi SH SE MPd saat dihubungi untuk konfirmasi, Kamis (28/12/2023) enggan menerima panggilan kendati berdering.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment